Kupas tuntas masalah marketing bisnis Anda dengan booking Konsultasi GRATIS

8 Bahasa Pemrograman Backend Terbaik untuk Pengembangan Aplikasi Website

bahasa pemrograman backend

Dalam dunia pemrograman, backend adalah tulang punggung dari setiap aplikasi. Backend bertanggung jawab untuk menangani logika bisnis, interaksi database, dan segala hal yang berjalan di belakang layar. Oleh karena itu, bahasa pemrograman beckend sangat penting.

Backend memastikan bahwa data diproses dan disajikan dengan benar ke frontend, yang merupakan antarmuka pengguna. Dalam ekosistem pengembangan perangkat lunak, memilih bahasa pemrograman backend yang tepat untuk sangatlah penting.

Tanpa bahasa backend, aplikasi web tidak akan dapat menyimpan, mengelola data, atau melakukan penghitungan yang rumit bahkan developer tidak akan dapat menjalankan fungsi penting yang tidak dapat dicapai oleh kode sisi klien saja. Developer yang menangani spesifik dari sisi backend biasa disebut Backend Developer.

8 Bahasa Pemrograman Beckend

Berikut adalah delapan bahasa pemrograman backend yang populer dan banyak digunakan oleh para developer, beserta framework yang mendukungnya.

  1. JavaScript

Bahasa pemrograman beckend Javascript

JavaScript hadir sebagai teknologi sisi browser untuk menjadikan aplikasi web lebih dinamis. Dengan JavaScript, browser dapat merespons interaksi pengguna dan mengubah tata letak konten di halaman web. 

Namun seiring perkembangan zaman, JavaScript tidak hanya digunakan untuk frontend, tapi juga sangat kuat untuk backend. Dengan Node.js, JavaScript memungkinkan pengembang untuk menulis kode server-side yang efisien dan scalable. Node.js dikenal dengan arsitektur event-driven dan non-blocking I/O yang membuatnya ideal untuk aplikasi real-time seperti chat aplikasi dan streaming data.

Dilansir dari laman GeeksforGeeks, keunggulan JavaScript sebagai salah satu bahasa pemrograman backend terletak pada kemampuannya untuk digunakan baik di frontend maupun backend, serta fitur-fitur seperti scripting ringan, dynamic typing, dan dukungan untuk pemrograman berorientasi objek.

Beberapa framework populer di Node.js antara lain:

  • Express.js: Framework minimalis yang memudahkan pengembangan aplikasi web dan API.
  • NestJS: Framework progresif yang dibangun di atas Express.js, dengan arsitektur yang terinspirasi oleh Angular.
  • Koa.js: Dibuat oleh tim yang sama dengan Express.js, Koa menawarkan fondasi yang lebih ringan dan modern untuk pengembangan aplikasi.
  1. Phython

Bahasa pemrograman beckend Phython

Python adalah bahasa pemrograman komputer yang biasa digunakan untuk membuat situs web, perangkat lunak/aplikasi, mengotomasi tugas, dan melakukan analisis data. Bahasa pemrograman ini termasuk bahasa pemrograman untuk umum.

Python dikenal dengan sintaksnya yang sederhana dan mudah dipahami. Python banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk web development, data science, dan machine learning. Framework utama untuk pengembangan backend dengan Python adalah:

  • Django: Framework full-stack yang mencakup hampir semua yang dibutuhkan untuk pengembangan web, dari ORM hingga admin interface.
  • Flask: Microframework yang menawarkan fleksibilitas tinggi dan mudah untuk dipelajari. Cocok untuk aplikasi kecil hingga menengah.
  • FastAPI: Framework modern yang digunakan untuk membangun API dengan Python 3.7+ dan tipe anotasi yang cepat dan efisien.
  1. Java

Bahasa pemrograman beckend Java

Bahasa pemrograman Java merupakan bahasa untuk coding aplikasi dan website khususnya pada backend. Bahasanya lintas platform, berorientasi objek, dan berorientasi jaringan tanpa memerlukan adaptasi platform.

Java sudah lama menjadi pemain utama dalam pengembangan backend, terutama untuk aplikasi enterprise dan sistem berskala besar. Java menawarkan stabilitas, keamanan, dan performa yang baik. 

Java memiliki sintaks pemrograman tingkat tinggi yang memungkinkan kode dikompilasi menggunakan Java Virtual Machine (JVM) menjadi bytecode. Hal ini memungkinkan program untuk berjalan di berbagai platform seperti Android, Windows, Linux, dll. Beberapa framework utama di Java antara lain:

  • Spring: Framework paling populer yang menyediakan berbagai modul untuk pengembangan aplikasi web, microservices, dan banyak lagi.
  • Hibernate: Framework ORM yang banyak digunakan bersama Spring untuk mempermudah interaksi dengan database.
  • Jakarta EE (sebelumnya Java EE): Sekumpulan spesifikasi yang menyediakan berbagai layanan untuk pengembangan aplikasi enterprise.
  1. PHP

Bahasa pemrograman beckend PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk mengembangkan back-end website. Dan PHP merupakan bahasa pemrograman yang sangat populer dalam pengembangan web dan memiliki berbagai fitur yang membuatnya cocok untuk pemrograman sisi backend. Sintaks dasar PHP dimulai dengan tanda <?php dan diakhiri dengan ?>. Kode PHP dapat disisipkan di dalam kode HTML untuk menghasilkan konten dinamis.

PHP adalah bahasa scripting yang sering digunakan untuk pengembangan web. Meskipun beberapa orang mungkin menganggapnya sudah usang, PHP masih sangat relevan dan banyak digunakan. Framework yang mendukung PHP meliputi:

  • Laravel: Framework modern yang menawarkan sintaks yang elegan dan berbagai fitur canggih seperti Eloquent ORM dan Blade templating engine.
  • Symfony: Framework yang robust dan fleksibel, sering digunakan untuk aplikasi skala besar.
  • CodeIgniter: Framework ringan yang mudah dipelajari dan cepat untuk pengembangan aplikasi.
  1. GO

Bahasa pemrograman beckend GO

Go Language (Golang) adalah bahasa pemrograman open source yang dibuat oleh Google untuk melayani kebutuhan bisnis. Ini adalah bahasa kompilasi sederhana yang diketik secara statis dan semakin populer sejak dirilis pada akhir tahun 2000-an. Indeks TIOBE (peringkat bahasa pemrograman) menempatkan Golang di antara yang paling populer di dunia.

Dikenal dengan kecepatan dan efisiensinya, Go sangat cocok untuk aplikasi yang membutuhkan performa tinggi. Framework yang mendukung pengembangan backend dengan Go meliputi:

  • Gin: Framework web yang cepat dan ringan, ideal untuk membangun API.
  • Beego: Framework lengkap yang menyediakan berbagai fitur untuk pengembangan aplikasi web.
  • Echo: Framework yang minimalis dan sangat cepat, sering digunakan untuk API dan aplikasi web yang efisien.
  1. Ruby

Bahasa pemrograman beckend Ruby

Ruby merupakan kerangka aplikasi web dinamis yang memungkinkan pengembang membangun dan menyebarkan aplikasi dengan mudah dan efisien. Bahasa pemrograman backend Ruby meringankan semua beban kerja pengembang. Secara lebih luas, proses pengembangan dioptimalkan dengan kode yang dikemas sebelumnya yang berfungsi seperti serangkaian “permata”. Ruby terkenal dengan sintaksnya yang elegan dan mudah dibaca. Framework utama di Ruby adalah:

  • Ruby on Rails: Framework full-stack yang menyediakan segala yang dibutuhkan untuk pengembangan aplikasi web, dari routing hingga ORM.
  • Sinatra: Microframework yang ringan dan fleksibel, cocok untuk aplikasi kecil dan API.
  • Hanami: Framework modern yang berfokus pada arsitektur bersih dan performa.
  1. C#

Bahasa pemrograman beckend C

C# adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Microsoft dan merupakan pilihan utama untuk pengembangan aplikasi di ekosistem .NET. Framework utama untuk pengembangan backend dengan C# adalah:

  • ASP.NET Core: Framework open-source yang kuat untuk membangun aplikasi web dan API yang scalable dan performa tinggi.
  • NancyFX: Framework lightweight yang fleksibel dan mudah digunakan, meskipun sudah tidak lagi dikembangkan aktif.
  • ServiceStack: Framework yang menyediakan berbagai tool untuk membangun aplikasi web, microservices, dan API.
  1. Rust

Bahasa pemrograman backend rust

Rust adalah bahasa yang relatif baru namun mendapatkan banyak perhatian karena fokusnya pada keamanan dan performa. Rust menawarkan pengelolaan memori yang canggih tanpa mengorbankan performa, menjadikannya pilihan yang baik untuk aplikasi backend yang membutuhkan efisiensi tinggi. Framework utama untuk pengembangan backend dengan Rust meliputi:

  • Actix: Framework web yang sangat cepat dan fleksibel, menggunakan model aktor untuk concurrency.
  • Rocket: Framework web yang mudah digunakan dan menyediakan berbagai fitur untuk pengembangan aplikasi.
  • Warp: Framework minimalis yang berfokus pada kecepatan dan keamanan, menggunakan hyper sebagai HTTP library.
Share the Post:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Related Posts