Sudah pernah mendengar istilah Content Pruning dalam praktik SEO?
Sederhananya Content Pruning adalah pemangkasan konten yang tidak memiliki performa terhadap traffic website Anda.
Terdengar menguntungkan, namun benarkah demikian?
Simak cara kerja Content Pruning dan dampaknya terhadap performa website Anda selengkapnya!
Apa itu Content Pruning?
Content pruning pada SEO adalah proses menghapus atau memperbarui konten yang tidak berkinerja baik di sebuah situs website. Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas keseluruhan situs dan performa SEO.
Berdasarkan pengertiannya, content pruning terdengar mudah dilakukan. Namun satu hal yang pasti, proses menentukan mengapa konten pada website Anda harus dipangkas, memerlukan banyak pertimbangan dan ketelitian. Jika tidak, maka Anda akan kehilangan potensi hingga traffic secara signifikan.
Faktanya, content pruning tidak melulu soal penghapusan konten, karena beberapa halaman dengan lalu lintas rendah mungkin saja masih memiliki potensi traffic, konversi, atau keterlibatan pengguna.
Oleh karena itu, proses Content Pruning ini dapat dilakukan dengan tiga cara:
- Menyegarkan (Refreshing): Meningkatkan kualitas, akurasi, dan/atau relevansi suatu konten.
- Konsolidasi (Consolidating): Menggabungkan konten serupa atau duplikat ke dalam halaman/sumber daya yang sama.
- Menghapus (Removing): Menghapus konten yang tidak memenuhi syarat untuk digunakan kembali atau dikonsolidasikan
Manfaat Content Pruning untuk Performa Website
Bagaimanapun, Google ingin menampilkan informasi yang paling bermanfaat, relevan, dan up to date. Sehingga, jika Content Pruning dilakukan dengan tepat, cara ini memiliki sejumlah manfaat untuk performa SEO website Anda. Apa saja dampak baiknya?
1. Meningkatkan Ranking
Dengan mengidentifikasi dan memperbarui informasi usang atau tidak akurat di situs Anda, content pruning dapat meningkatkan peringkat (posisi) website pada mesin pencari. Cara kerjanya adalah dengan adanya “Content Freshness”, sehingga kebaruan konten tetap terjaga.
2. Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Dengan memberikan informasi terbaik, lengkap, relevan, dan terbaru, sama halnya dengan memastikan pengguna mendapatkan pengalaman positif selama berada di situs Anda. Apabila pengguna merasa puas dengan konten atau informasi pada website Anda, maka hal tersebut bisa mendorong mereka untuk kembali pada website Anda saat melakukan pencarian pada topik tertentu.
3. Meningkatkan Traffic
Content pruning dapat membantu mencegah kanibalisasi kata kunci dan duplikat konten yang dapat menurunkan visibilitas website Anda. Jika website Anda memiliki peringkat dan visibilitas yang lebih pada mesin pencari, maka akan lebih banyak pula traffic yang bisa Anda dapatkan.
4. Anggaran Perayapan yang Lebih Efisien
Google hanya akan merayapi sejumlah halaman dari situs web Anda sebelum melanjutkan perayapan pada website lainnya. Ini berarti Anda harus benar-benar memastikan halaman-halaman pada website Anda layak dan berkualitas tinggi. Hal ini utamanya berlaku pada situs website dengan 10.000 laman atau lebih.
Cara Kerja Content Pruning
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa content pruning memerlukan banyak pertimbangan untuk menetapkan konten apa saja yang akan Anda hapus, agar tindakan Anda tidak salah langkah sehingga menghilangkan halaman potensial yang bermanfaat untuk SEO.
Berikut beberapa tujuan atau hal yang bisa Anda pertimbangkan saat hendak melakukan content pruning:
- Traffic halaman: Berapa banyak traffic yang didapat oleh halaman tersebut, baik dari penelusuran, atau dari sumber lain?
- Tautan balik (Backlink): Berapa banyak situs website yang tertaut ke halaman tersebut?
- Manfaat non-traffic: Apakah halaman tersebut penting karena alasan lain? Apakah itu berisi informasi penting, atau membantu menutup penjualan? Apakah ini berfungsi sebagai catatan sejarah, seperti artikel surat kabar atau lainnya?
- Usia halaman: Apakah artikel tersebut sudah cukup lama untuk ditampilkan?
- Relevansi: Apakah halaman tersebut masih relevan dengan audiens yang Anda targetkan, serta produk yang Anda jual?
Dengan menentukan secara tepat, apa tujuan konten tersebut Anda hapus, maka manfaat yang akan Anda terima dari tindakan ini juga lebih jelas. Baik itu content pruning untuk memperbaiki kualitas halaman, meningkatkan traffic, atau ranking halaman Anda.
7 Tahap Cara Melakukan Content Pruning yang Tepat
Strategi content pruning melibatkan pengumpulan dan analisis data dari berbagai platform. Jadi, pertimbangkan untuk menggunakan spreadsheet agar mempermudah pengumpulan data halaman, beserta analisa Anda.
Untuk mempermudah proses Anda, ikuti langkah-langkah content pruning dengan secara tepat berikut:
1. Tentukan Ruang Lingkup dan Tujuan
Hal paling pertama dan penting adalah menentukan jenis halaman yang akan Anda pangkas berdasarkan maksud atau tujuan yang ingin didapatkan, baik itu untuk meningkatkan visibilitas melalui peringkat yang lebih baik, meningkatkan traffic atau konversi yang lebih berkualitas.
2. Kumpulkan dan Identifikasi Halaman Low-Performing
Export atau kumpulkan keseluruhan halaman Anda pada spreadsheet. Identifikasi halaman mana saja yang memiliki performa buruk. Metrik yang bisa Anda gunakan untuk mengidentifikasi konten berperforma rendah akan bergantung pada tujuan pemasaran Anda, yang mencakup:
- Peringkat kata kunci
- Klik
- Jumlah dan kualitas backlink
- Tingkat konversi
- Tingkat keterlibatan
Misalnya Anda menargetkan setidaknya 1.000 kunjungan organik bulanan (kunjungan yang berasal dari mesin pencari) ke setiap halaman produk Anda. Artinya halaman Anda yang berkinerja buruk adalah halaman yang mendapatkan kurang dari 1.000 sesi per bulan. Performa halaman ini dapat Anda lihat dan kumpulkan baik melalui Google Analytic maupun Google Search Console.
3. Identifikasi Masalah yang Mempengaruhi Performa Halaman
Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi atau audit, kenapa halaman-halaman tersebut memiliki performa yang buruk, baik itu karena permasalahan teknis atau bukan. Jika ada masalah teknis, tunjukkan dan jelaskan letak masalah tersebut pada kolom analisa yang sudah disediakan.
Namun jika Anda memiliki halaman yang berkinerja buruk tanpa masalah teknis apa pun, maka Anda perlu meninjau kembali bagaimana kualitas halaman konten Anda, baik secara intent (maksud pencarian), hingga kompetitor. Berikut beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan:
- Apakah konten sudah memenuhi maksud pencarian pengguna?
- Apakah konten mencakup informasi yang paling akurat dan terkini?
- Apakah halaman ini sudah memberikan gambaran komprehensif tentang topik yang diusung?
- Apakah bacaannya sudah memudahkan (human friendly)?
- Apakah konten tersebut memberikan nilai bermanfaat lainnya daripada konten yang berada pada peringkat lebih atas?
- Apakah konten tersebut sudah menggunakan ejaan dan tata bahasa yang tepat?
- Apakah konten tersebut sudah unik dari konten lain?
4. Review Data Backlink
Hingga kini backlink masih membantu konten Anda untuk mendapatkan peringkat yang lebih baik, ini karena Google melihat backlink sebagai reputasi atau mosi percaya dari website lain.
Itulah sebabnya Anda harus mengetahui apakah halaman yang hendak Anda pangkas memiliki backlink potensial apa tidak. Cari berapa banyak dan bagaimana dampak backlink yang dimiliki setiap halaman Anda.
5. Tandai atau Beri Label Halaman Anda
Setelah analisa dilakukan, maka kita menjadi tahu setiap permasalahan dari konten atau halaman yang berkinerja buruk tersebut. Selanjutnya tandai atau beri label tiap halamannya pada kolom spreadsheet yang sudah disediakan. Berikut beberapa contoh labelnya:
- Masalah teknis: Halaman dengan masalah teknis ditandai berdasarkan jenis masalah teknisnya.
- Kedaluwarsa: Halaman dengan informasi yang tidak akurat atau perlu diperbarui.
- Konten tipis: Halaman berkualitas rendah, atau yang tidak mengeksplorasi topik secara komprehensif
- Ketidakcocokan maksud (Search Intent): Halaman yang tidak menjawab apa yang dicari oleh pencari
- Konten duplikat: Halaman yang persis sama atau mirip dengan halaman lain
- Membutuhkan backlink: Halaman tanpa backlink atau kekuatan tautan rendah
6. Tentukan Tindakan
Langkah berikutnya adalah melakukan content pruning. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat melakukan perbaikan melalui content pruning. Berikut di antaranya:
Refreshing
Refreshing atau menyegarkan konten melibatkan memperbarui konten Anda untuk meningkatkan kualitas, relevansi, kelengkapan, atau kebaruannya.
Laman apa pun yang diberi label “Intent mismatch (ketidaksesuaian intent)”, “Kedaluwarsa”, “Konten tipis”, atau “Masalah teknis”, menjadi kandidat yang baik untuk disegarkan.
Untuk menyegarkan halaman, Anda bisa lakukan salah satu hal berikut:
- Perluas konten yang kurang komprehensif (thin content) untuk membuat halaman lebih bermanfaat dan menjawab kebutuhan pengguna.
- Gantilah informasi yang sudah ketinggalan zaman dengan informasi yang paling mutakhir
- Tulis ulang konten untuk membantunya menjawab maksud pencarian secara lebih relevan
- Ganti, tambahkan atau tautkan halaman ke penelitian, studi kasus, atau statistik terbaru
- Selesaikan masalah apa pun di halaman atau masalah teknis yang diidentifikasi dalam site audit.
- Targetkan kata kunci yang lebih relevan atau kurang kompetitif
Consolidating
Consolidating atau menggabungkan konten melibatkan penggunaan pengalihan (301 redirects) untuk menggabungkan konten serupa di situs Anda. Jadi, Anda dapat mengarahkan pengguna (dan bot mesin pencari) ke halaman dengan kualitas yang lebih baik.
Misalnya, Anda memiliki dua halaman serupa dalam satu website. Yang satu berkinerja baik, sementara yang lainnya tidak, maka Anda bisa mengarahkannya pada halaman lain yang mungkin lebih baik secara performa dan keterbacaannya.
Untuk menggabungkannya tambahkan “pengalihan 301” dari halaman kedua ke halaman pertama. Jika perlu perbaiki atau tambahkan informasi penting dari halaman kedua yang tidak disebutkan pada konten pertama. Halaman berlabel “Konten duplikat” adalah kandidat terbaik untuk dilakukan konsolidasi.
Removing
Menghapus konten adalah pilihan terakhir dalam content pruning. Ini perlu dilakukan untuk mencegah audiens Anda melihat informasi yang sudah tidak relevan, serta memberikan ruang lebih untuk halaman baru dalam anggaran perayapan mesin pencari.
Laman di spreadsheet Anda yang diberi label “Kadaluarsa” menjadi merupakan kandidat yang baik untuk dihapus, jika laman tersebut tidak dapat disegarkan kembali relevansinya.
Namun menghapus halaman juga dapat menimbulkan efek negatif. Jadi, perhatikan hal berikut:
- Halaman yang dihapus menyebabkan halaman kesalahan 404. Jika Anda memiliki sumber daya lain yang terkait dengan halaman yang ingin Anda hapus, pertimbangkan untuk menggunakan pengalihan 301 daripada menghapus halaman tersebut.
- Jika Anda memiliki tautan internal ke halaman yang dihapus, Anda akan memiliki tautan rusak di situs web Anda. Pastikan untuk memperbaikinya.
- Google tidak mengindex halaman 404. Jika ternyata halaman tersebut mendapatkan lalu lintas organik, maka Anda akan kehilangan potensinya.
7. Monitoring Dampak dan Perubahan secara Berkala
Pemangkasan konten harus dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Untuk memudahkan proses ini, maka Anda perlu melacak kemajuan atau dampaknya seiring berjalannya waktu.
Jika Anda mendapatkan hasil positif pada metrik kinerja Anda, maka Anda bisa melakukannya pada halaman lain, terapkan teknik dan peningkatan yang serupa.
Demikian pembahasan terkait content pruning dalam SEO untuk meningkatkan performa website Anda. Melalui penentuan tujuan dan cara implementasi yang tepat, content pruning dapat menjadi salah satu strategi efektif, agar performa halaman Anda tetap berkualitas.
Temukan informasi dan tips menarik tentang SEO dan digital marketing lainnya di Impacta. Anda juga bisa berkonsultasi langsung dengan para profesional kami untuk menemukan solusi terbaik permasalahan marketing bisnis Anda.
Konsultasikan gratis bersama Impacta sekarang!
Baca Juga: SEO pada E Commerce: Pengertian dan Panduan Optimasi Lengkap!