Kupas tuntas masalah marketing bisnis Anda dengan booking Konsultasi GRATIS

Perbedaan White Hat SEO, Gray Hat SEO, dan Black Hat SEO

white, black, and grey hat SEO

White hat SEO, black hat SEO, dan gray hat SEO menjadi strategi yang umum digunakan di dunia SEO. Bagi Anda yang masih awam dengan ketiga istilah tersebut, wajib untuk mengetahuinya sebelum menerapkan strategi SEO dalam aktivitas digital marketing.

Sebab, apabila Anda salah langkah saat memilih strategi, bisa jadi website Anda menjadi sasarannya. Mengapa demikian? Mari temukan jawabannya melalui artikel berikut!

Perbedaan White Hat SEO, Black Hat SEO, dan Gray Hat SEO

White hat SEO

Dilansir dari Search Engine Journal, White hat SEO adalah strategi SEO yang legal, mengikuti aturan atau pedoman dari setiap search engine untuk mengoptimalkan website dan meningkatkan visibilitasnya di halaman hasil mesin pencari (SERP).

Teknik pada white hat SEO

Berikut teknik-teknik yang digunakan pada strategi white hat SEO:

1. Konten yang berkualitas

Membuat konten yang berkualitas dan relevan untuk audiens.

2. Riset keyword

Mengidentifikasi dan menggunakan kata kunci yang relevan dalam konten untuk meningkatkan peringkat search engine.

3. Optimasi on-page

Mengoptimalkan tag HTML, deskripsi meta, dan elemen lain yang berhubungan dengan SEO on-page

4. Optimasi user experience

Memastikan website ramah pengguna (user friendly), yaitu dengan navigasi yang mudah, waktu pemuatan yang cepat, dan respons seluler.

5. Integrasi ke sosial media

Menggunakan platform sosial media untuk mempromosikan konten dan berinteraksi dengan audiens.

Black hat SEO

Black hat SEO adalah strategi SEO yang mengacu pada praktik tidak etis dan manipulatif. Gunanya untuk meningkatkan peringkat mesin pencari situs web secara instan (lebih cepat). Strategi ini tentu saja melanggar pedoman search engine yang berakibat website terkena sanksi bahkan penghapusan sepenuhnya dari hasil mesin pencarian.

Teknik pada black hat SEO

Teknik – teknik pada black hat SEO yang sebaiknya dihindari dan tidak digunakan dalam praktek SEO.

1. Keyword stuffing

Menggunakan keyword yang berlebihan dan tidak relevan pada konten untuk memanipulasi algoritma search engine.

2. Cloaking

Teknik memanipulasi search engine dengan menyajikan konten yang berbeda dengan audiens.

3. Link farming

Membuat backlink dengan jumlah banyak, berkualitas rendah, dan tidak relevan yang mengarah ke website. Sama halnya dengan keyword stuffing dan cloaking, link farming juga bertujuan untuk memanipulasi algoritma dari search engine.

4. Duplicate content

Membuat salinan (duplikasi) konten dari website lain atau membuat beberapa versi konten yang sama dalam website.

Gray hat SEO

Gray hat SEO adalah strategi SEO yang menggabungkan elemen white hat dan black hat SEO. Menggunakan gray hat SEO bisa saja beresiko akibat adanya perubahan algoritma dari search engine

Teknik – teknik pada gray hat SEO

Berikut teknik-teknik yang dilakukan ketika menggunakan strategi gray hat SEO:

1. Konten clickbait

Membuat konten dengan judul yang berlebihan dan tidak sesuai apa yang ingin disampaikan kepada audiens untuk menarik click maupun visitor.

2. Penggunaan PBN (Private Blog Network)

PBN atau Private Blog Network adalah jaringan website yang dimiliki dan dikontrol oleh individu. Tujuan utama PBN adalah memanipulasi peringkat search engine dengan membuat backlink ke website yang ditarget.

3. Keyword stuffing dengan tingkat sedang

Melakukan keyword stuffing adalah teknik yang dilakukan pada black hat SEO. Namun, yang membedakannya dengan gray hat adalah tingkatannya. Jika black hat pada tingkat ekstrim, sedangkan gray hat pada tingkat sedang.

4. Menggunakan expired domain

Menggunakan domain dengan riwayat dan profil backlink yang ada untuk mengarahkan traffic atau meningkatkan peringkat website.

5. Membuat auto-generated content

Dikutip dari Ahrefs, auto-generated content adalah artikel yang dibuat dalam jumlah banyak dan isi konten berbeda dari artikel asli dengan bantuan perangkat lunak. Salah satu contoh auto-generated content adalah content spinning.

Kesimpulan: Mana yang lebih baik?

Sebagai pertimbangan Anda untuk pemilihan strategi, berikut ringkasan perbedaan antara white hat, gray hat, dan black hat SEO.

Aspek PerbedaanStrategi SEO
White Hat SEOBlack Hat SEOGray Hat SEO
Pendekatan legal dan etisPraktik tidak etis dan manipulatif yang melanggar pedoman search engine.berada di antara white hat dan black hat SEO (abu-abu)
TujuanBerfokus pada pembuatan konten yang berkualitas tinggi, memberikan pengalaman pengguna (user experience) yang positif, dan mematuhi pedoman search engine secara ketat.Mendapatkan hasil yang cepat, tetapi menimbulkan resiko terkena sanksi pelanggaran pedoman search engine yang tinggi. Termasuk dihapusnya website beserta isinya dari hasil pencarian search engine.Bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat dibandingkan white hat SEO, terkadang mendorong batas praktik etis tanpa melanggar pedoman search engine secara langsung.
TeknikPembuatan konten berkualitas, riset keyword yang tepat, optimasi pada halaman, membangun backlink berkualitas tinggi, optimasi user experience, menautkan dengan sosial media.Keyword stuffing, cloaking, duplicate content, negative SEO, dan masih banyak lagiContohnya mencakup clickbait, melakukan guest post, pembelian domain kadaluarsa (expired domain) untuk melakukan redirect.
ResikoMemiliki resiko rendah terkena sanksi dari kebijakan search engine, membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mendapatkan trafficResiko tinggi; search engine secara aktif memberi sanksi dan membasmi website yang menggunakan black hat SEO.Resiko sedang; search engine dapat memberikan sanksi kepada website yang menggunakan gray hat SEO seiring berkembangnya algoritma.

Setiap strategi yang Anda pilih, pasti ada kelebihan dan kekurangan. Jika Anda menginginkan website yang lebih sustainable atau jangka panjang, pilihlah strategi white hat. Namun, perlu diingat juga apabila Anda harus sabar ketika menggunakan white hat SEO. 

Gray hat SEO adalah perpaduan antara kedua strategi (white dan black hat), tetapi penggunaan strategi ini tetap saja beresiko terkena sanksi pelanggaran kebijakan dari search engine. Begitu juga dengan menggunakan black hat SEO yang berujung dengan hilangnya website Anda dari search engine.

Baca juga: Panduan Lengkap Mobile SEO: Tips, Cara, dan Toolsnya

Share the Post:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Related Posts