Google Trends seringkali diandalkan ketika orang-orang mencari topik yang sedang trending, selain menggunakan tagar sosial media untuk dijadikan konten. Tidak hanya itu, kadangkala fitur Google satu ini digunakan untuk menganalisis suatu keyword apakah mengalami penurunan tren saat itu juga atau tidak.
Dibalik kegunaannya tersebut, sebaiknya Anda tidak menjadikan data dari Google Trends sebagai acuan utama meskipun data yang dihasilkan berupa angka. Mengapa demikian? Berikut ini penjelasannya.
Google Trends sebagai Acuan Data: Apakah Akurat?
Berdasarkan informasi dari Support Google yang membahas tentang Google Trends, Anda tidak dapat menggunakannya sebagai satu-satunya sumber data untuk mengukur minat publik secara keseluruhan dikarenakan Google Trends bukanlah kajian ilmiah dan tidak mencakup keseluruhan data.
Anda juga perlu mengetahui bahwa sampel yang digunakan oleh Google Trends acak dan datanya sering berubah-ubah dan cenderung tidak konsisten, sehingga kurang efektif untuk menjadi acuan. Anda tetap membutuhkan tools lain sebagai alat pengukuran agar datanya valid.
Cara Menggunakan Google Trends yang Tepat
Setelah mengetahui bahwa data dari Google Trends kurang akurat, tetapi tenang saja. Anda tetap bisa memanfaatkannya untuk mengetahui topik apa yang sedang populer dan menjadi perbincangan di kalangan masyarakat serta menjadikannya ide konten yang menarik. Berikut ini caranya:
Ketahui cara Google Trends bekerja
Cara pertama untuk menggunakan Google Trends yaitu kembali ke prinsip dasar dengan memahami bagaimana tools ini bekerja.
1. Pengumpulan Data
Google Trends mengumpulkan data pencarian yang dianonimkan, dikategorikan, dan dikelompokkan. Data ini mencakup data real time (mencakup tujuh hari terakhir) dan data non real time (mulai dari tahun 2004 hingga 72 jam sebelum pencarian Anda).
2. Normalisasi
Untuk membandingkan istilah secara akurat, Google Trends menormalkan data pencarian. Caranya membagi setiap titik data dengan total pencarian untuk geografi dan rentang waktu tertentu. Angka yang dihasilkan dari titik tersebut diskalakan dari 0 hingga 100 berdasarkan proporsi topik terhadap semua pencarian.
3. Pemfilteran Pencarian
Google Trends mencerminkan pencarian harian tetapi mungkin juga mencakup aktivitas tidak lazim (misalnya, pencarian otomatis). Google Trends memfilter kueri bervolume rendah, duplikat, dan karakter khusus.
Perlu diingat bahwa Google Trends bukanlah cerminan sempurna dari aktivitas pencarian. Singkatnya, Google Trends membantu Anda menjelajahi minat penelusuran dari waktu ke waktu, berdasarkan lokasi, dan berbagai topik.
Cara pemilihan istilah pencarian haruslah tepat
Menurut Cebrian dan Domenech (2024) dalam artikel jurnal berjudul “Addressing Google Trends inconsistencies”, bahwa pemilihan istilah pencarian (search terms) menjadi aktivitas kunci ketika melakukan riset keyword menggunakan Google Trends. Mengingat aktivitas ini akan menimbulkan bias jika tidak dilakukan secara hati-hati. Sebagai tambahan, Anda perlu membedakan antara volume pencarian pada search engine dan peristiwa yang sedang Anda pelajari.
Ketepatan dalam mencari dan memilih istilah pencarian menggunakan Google Trends itu penting. Berikut ini caranya:
1. Identifikasi tren musiman
Jelajahi tren dari waktu ke waktu untuk membuat dan mempromosikan konten pada saat yang tepat. Pahami kapan minat untuk keyword tertentu berada di puncak (peak season).
2. Hindari “keyword unicorn”
Keyword unicorn atau unicorn keyword adalah keyword yang kurang kompetitif, tetapi memiliki volume pencarian tinggi, bisa juga disebut juga low hanging fruit keyword. Sebaiknya Anda tidak menggunakan keyword ini karena biasanya terjadi anomali antara volume pencarian dengan data Google Trends.
Seandainya Anda tetap ini memanfaatkan jenis keyword ini sebagai peluang di masa depan, periksa lonjakan popularitas yang menyimpang dari data melalui Google Trends dan tools pihak ketiga, seperti Semrush atau Ahrefs. Sebab, kombinasi keduanya dapat membantu Anda dalam menemukan volume pencarian yang meningkat dan tetap fokus pada keyword yang realistis.
Baca juga: Seberapa Pentingkah Search Volume untuk Riset Keyword?
3. Temukan topik yang sedang tren
Manfaatkan tren terkini dengan mengidentifikasi topik yang relevan. Gunakan Google Trends untuk tetap mendapatkan informasi terkini dan menyelaraskan konten Anda.
4. Rencanakan content calendar Anda
Manfaatkan data tren untuk menjadwalkan pembuatan konten. Sejajarkan artikel, video, atau postingan sosial Anda dengan minat yang tinggi.
5. Jelajahi kueri yang sesuai dengan bisnis Anda
Temukan ide kata keyword dengan menganalisis kueri terkait. Anda bahkan dapat mengungguli kompetitor dengan mengadopsi istilah populer mereka.
Pembahasan tentang Google Trends bisa tidak ada habisnya, apalagi fitur ini sering digunakan baik riset keyword maupun produk. Tidak masalah jika Anda akan memanfaatkannya, tetapi harus diimbangi dengan penggunaan tools lain dan kemampuan analisis data yang baik. Dengan demikian, data beserta analisisnya menjadi valid.