Anda pasti sering mendengar profesi copywriter yang identik dengan membuat tulisan menarik, baik di sosial media maupun iklan. Namun, pernahkah Anda mendengar profesi UX writer?
Peran UX writer dan copywriter mungkin tampak serupa karena keduanya melibatkan bidang kepenulisan, tetapi keduanya memiliki tujuan yang berbeda dan bekerja dalam konteks yang berbeda. Simak penjelasannya melalui artikel berikut!
Definisi UX writer dan copywriter
UX writer
UX writer adalah orang yang membuat konten tulisan atau elemen teks dalam produk digital, situs web, dan aplikasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) secara keseluruhan.
Copywriter
Copywriter adalah orang yang membuat konten berupa tulisan yang bersifat persuasif untuk menarik audiens, seperti pada iklan.
Perbedaan antara UX Writer dan copywriter
Berikut ini tabel perbedaan antara UX writer dan copywriter berdasarkan berbagai macam aspek.
Aspek | UX Writer | Copywriter |
Audiens | Berfokus pada user dan experience saat berinteraksi dengan suatu produk. | Menargetkan audiens yang lebih luas dengan fokus pada calon pelanggan (konsumen) dan leads. |
Tujuan | Membantu user untuk melakukan navigasi antarmuka dan meningkatkan user experience | Membangun awareness dan membujuk audiens untuk melakukan tindakan tertentu, seperti melakukan pembelian |
Fokus | Berkaitan dengan peningkatan kegunaan dan pengalaman pengguna produk (UX) dan antarmuka digital (UI) | Berkaitan dengan pembuatan konten yang persuasif dan menarik untuk pemasaran, periklanan, dan promosi. |
Jenis konten | Membuat microcopy, teks instruksional, dan konten antarmuka untuk memandu pengguna dan meningkatkan interaksi dalam produk digital | Membuat marketing copy, iklan, konten website, dan konten lain yang dirancang untuk menarik dan membujuk calon pelanggan. |
Kolaborasi | Bekerja sama dengan UI/UX designer, developer, dan tim produk | Berkolaborasi dengan tim marketing, klien atau brand, sales |
Contoh UX writing
Contoh UX writing pada website produk skincare Azarine
Contoh copywriting
Contoh copywriting pada landing page produk pembersih merek Gain
Skill yang dibutuhkan untuk menjadi UX writer dan copywriter
UX writer
Ada beberapa keterampilan yang harus diperhatikan untuk menjadi UX writer. Keterampilan ini lebih dari sekadar kemampuan menulis, tetapi juga mencakup keterampilan yang berkontribusi terhadap peningkatan user experience secara keseluruhan dalam produk digital.
Berikut beberapa skill yang harus Anda kuasai:
1. Keterampilan dalam menulis
Keterampilan menulis yang kuat adalah hal yang mendasar untuk menjadi seorang UX writer. Sebab, mereka harus unggul dalam menyusun konten yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami oleh user.
2. Kolaborasi
Keterampilan komunikasi dan kolaborasi yang efektif sangat penting, karena UX writer sering kali bekerja sama dengan UI/UX designer, developer, dan product manager untuk mengintegrasikan teks ke dalam desain dan fungsionalitas produk.
3. Menguasai microcopy
Menguasai dalam menulis microcopy, yang mencakup button, error messages, dan elemen teks kecil yang berdampak pada user.
4. Memahami prinsip pada desain UX/UI
Seorang UX writer harus memahami prinsip-prinsip desain UX dan UI. Sebab, dengan menguasai prinsip tersebut bisa membantu dalam memahami bagaimana teks terintegrasi dengan desain antarmuka (interface).
Copywriter
Ketika Anda menjadi seorang copywriter, membuat konten yang menarik dan persuasif untuk tujuan marketing dan periklanan adalah tugas sehari-hari. Berikut ini skill yang harus Anda kuasai:
1. Kreativitas
Copywriter harus memiliki pola pikir kreatif untuk menghasilkan ide, judul, dan konten yang unik dan menarik perhatian target konsumen.
2. Kemampuan menggunakan bahasa persuasif
Mampu menggunakan bahasa persuasif dan teknik bercerita untuk mempengaruhi dan memotivasi audiens sasaran untuk mengambil tindakan adalah keharusan, baik itu melakukan pembelian atau mendaftar pada suatu layanan.\
3. Memahami audiens
Pemahaman mendalam tentang demografi, preferensi, dan titik kesulitan audiens target sangatlah penting.
4. Kemampuan beradaptasi
Mampu beradaptasi untuk menyesuaikan gaya dan nada tulisan mereka agar sesuai dengan merek, industri, dan media yang berbeda, baik itu media sosial, pemasaran email, konten situs web, atau materi cetak.
5. Storytelling
Keterampilan merangkai narasi (story telling) yang melibatkan audiens secara emosional dan menghubungkan mereka dengan merek atau produk.
Tugas dari copywriter tidak hanya dapat membuat copywriting yang menarik, tetapi juga memahami psikologi konsumen dan membuat konten yang meyakinkan target audiens sekaligus memenuhi tujuan marketing campaign.
Perbedaan utama terletak pada fokus dan tujuannya. Penulis UX menjadi spesialis dalam meningkatkan user experience dalam produk digital, sedangkan Copywriter fokus pada pembuatan konten persuasif untuk tujuan marketing dan promosi.
Baca juga: Tips Sukses SEO Copywriting untuk Traffic Berkualitas