Kupas tuntas masalah marketing bisnis Anda dengan booking Konsultasi GRATIS

Apa Itu Internal Link? Jenis, Manfaat, dan Strategi Optimasinya

Apa Itu Internal Link Jenis, Manfaat, dan Strategi Optimasinya

Apa Itu Internal Link?

Internal link adalah setiap link dari satu halaman ke halaman lainnya di website Anda dalam satu domain yang sama. Internal link ini berbentuk hyperlink yang ditandai dengan warna biru yang mengarah ke halaman lain di dalam website Anda alias ada anchor text yang menjadi penandanya.

Contoh Internal Link

Contoh internal link bisa Anda lihat pada gambar di bawah ini:

 

contoh tentang apa itu internal link

 

Pada gambar diatas bisa dilihat bahwa anchor text “konsultasi gratis” memiliki internal link ke halaman lain pada domain yang sama di Impacta.id, yaitu “tanya layanan”. Jika internal link di atas apabila dilihat lebih detail akan terlihat seperti ini contoh code internal link di beckend website sebagai berikut:

contoh internal link dalam bentuk code

Perbedaan Internal Link dan Eksternal Link

Perbedaan internal link dan eksternal link terletak pada sumber dan tujuan link tersebut. Jika internal link dari dan ke dalam website dalam satu domain yang sama, maka eksternal link adalah link yang dari website ke website lain pada domain yang berbeda. Berikut contoh eksternal link agar Anda mendapat gambaran perbedaannya dengan internal link:

 

contoh eksternal link

 

Pada gambar di atas, anchor text Google yang ditandai warna biru mengandung link ke halaman Google (kotak berwarna hitam pada pojok kiri bawah) yang merupakan website dengan domain berbeda dengan website domain Impacta.id.

Jenis-jenis Internal Link dan Contohnya

Internal link memiliki beberapa jenis. Dilansir dari laman SEMrush, berikut jenis-jenis internal link yang paling umum:

1. Internal Link Navigational

Sesuai namanya, internal link navigational adalah internal link yang berfungsi untuk memudahkan navigasi pengunjung. Bagi bot mesin pencari, internal link navigational membantu untuk memahami konteks tentang apa saja isi dari suatu website.

Oleh karena itu, internal link navigational sangat penting. Bahkan, internal link navigational perlu dipikirkan saat pertama kali website di bangun karena akan menentukan bagaimana taxonomy website kedepannya. Berikut contoh dari internal link navigational:

 

contoh internal link navigational

 

Selain itu, Breadcrumbs juga merupakan salah satu bentuk internal link navigational. Impacta sudah pernah menulis tentang Breadcrumbs yang bisa Anda baca pada artikel Pentingnya Breadcrumbs dalam SEO Website.

2. Internal Link Footer

Sebenarnya, internal link footer adalah bagian dari internal link navigational. Namun, internal link footer ini lebih lengkap karena hampir mencakup semua halaman penting pada website. Sesuai namanya, internal link ini terletak pada bagian footer atau bawah dari suatu website.

Berikut contoh internal link footer:

contoh internal link footer

 

Pada gambar di atas, bisa dilihat bahwa hampir semua halaman penting pada website Impacta.id tercakup pada internal link footer, mulai dari “Layanan”, “Solusi”, “Tentang Kami”, “Blog”, dan informasi kontak “Hubungi Kami” yang masing-masingya juga memiliki sub turunan berupa internal link juga.

3. Internal Link Sidebar

Internal link sidebar adalah salah satu jenis dari internal link navigational yang digunakan untuk memberikan rekomendasi konten serupa. Harapannya, pembaca akan betah dan berlama-lama di website kita.

Oleh karena itu, internal link sidebar biasanya muncul ketika pembaca sedang membaca konten artikel pada halaman blog. Berikut contoh internal link sidebar:

contoh internal link sidebar

 

Pada gambar di atas, pembaca disuguhkan dengan konten artikel paling populer dari website “allrecipes”.

4. Internal Link Kontekstual

Internal link kontekstual adalah internal link yang terletak pada isi artikel. Internal link ini digunakan untuk mengarahkan pembaca pada konten lainnya yang memiliki keterkaitan.

Selain itu, internal link kontekstual ini juga membantu bot mesin pencari untuk lebih dapat memahami konteks dari artikel atau konten di website kita. Oleh karena itu, internal link kontekstual biasanya ditandai dengan anchor text.

Berikut contoh dari internal link kontekstual:

contoh internal link kontekstual

 

Pada gambar di atas, terdapat dua internal link kontekstual, yaitu “click here” dan “Fossil Free Media”. Internal link kontekstual tersebut digunakan untuk mengarahkan pembaca apabila ingin mengetahui lebih lanjut tentang “Fossil Free Media”

Manfaat Internal Link

Internal link bukan hanya bermanfaat bagi user atau pengunjung website saja, tetapi juga bermanfaat bagi mesin pencari. Berikut penjelasan lengkap manfaat internal link:

1. Memudahkan navigasi pengguna

Sebagaimana definisi tentang apa itu internal link, maka internal link jelas akan membantu user atau pengunjung website saat berinteraksi dengan website Anda.

Internal link dapat menjadi salah satu alat untuk mengatur dan mengarahkan journey pembaca. Misalnya dari konten atau artikel yang sifatnya informasional, lalu ke educational, dan ke transaksional pada Landing Pages Program atau Service di website Anda.

Contoh:

manfaat internal link untuk meningkatkan revenue bisnis

2. Membantu bot mesin pencari memahami struktur website

Untuk dapat mengetahui alasan dibalik manfaat ini, Anda perlu mengetahui bagaimana cara mesin pencari bekerja, mulai dari crawling, indexing, dan serving (dahulu ranking). Dalam dokumentasinya, Google menyatakan:

“Some pages are known because Google has already crawled them before. Other pages are discovered when Google follows a link from a known page to a new page.”

Oleh karena itu, internal link sangat penting untuk diimplementasikan agar mesin pencari dapat mengetahui isi website Anda secara keseluruhan.

3. Meningkatkan ranking SEO

Internal link juga bisa menjadi strategi meningkatkan ranking Search Engine Optimization (SEO). Hal ini karena dengan internal link yang berasal dari halaman website yang memiliki authority tinggi, bisa ikut “meningkatkan” tingkat authoritynya.

Hal ini juga sering disebut dengan istilah Page Rank. Untuk penjelasan yang lebih komprehensif, Anda bisa menonton video berikut:

Baca juga: Google Ranking Factors: Strategi SEO Terbaru yang Ampuh

Strategi Optimasi Internal Link

1. Gunakan topic cluster

Topic cluster adalah kumpulan konten yang saling terkait. Setiap cluster memiliki satu konten atau artikel pilar yang merupakan artikel secara general dengan volume pencarian terbanyak, lalu untuk detailnya dibahas pada artikel lain yang menjadi cluster pagenya dengan search volume yang lebih sedikit, biasanya dengan long tail keywords..

Internal link, dalam konteks ini berfungsi untuk untuk menyambungkan antara artikel pilar dan cluster pagenya sehingga baik pembaca maupun bot mesin pencari akan mendapatkan konteks yang cukup komprehensif terkait suatu topik

Berikut contoh topic cluster dari SEMrush:

contoh topic cluster

2. Gunakan anchor text yang relevan

Internal link tidak bisa dilepaskan dari anchor text. Oleh karena itu, gunakanlah anchor text yang relevan saat membuat internal link.

Dengan anchor text yang relevan, baik pembaca maupun bot mesin pencari dapat mengetahui dengan jelas konteks dari internal link yang Anda tautkan.

3. Beri internal link dari halaman yang memiliki authority

Internal link dapat menjadi alat strategis untuk meningkatkan otoritas suatu halaman atau artikel. Caranya adalah dengan memberikan internal link dari halaman yang memiliki authority ke halaman yang authoritynya masih rendah.

Tujuan besar dari hal ini adalah untuk link equity atau memberikan “vote” ke halaman lain dengan tingkat authority rendah akan authoritynya dapat meningkat.

Hal ini bukan tanpa alasan karena Google menganggap bahwa link adalah cara mereka untuk menentukan relevansi dari sebuah konten.

Cara ini juga dapat Anda lakukan pada halaman atau artikel baru. Harapannya, dengan menerapakan cara ini, halaman atau artikel baru tersebut akan mendapatkan performa yang bagus, baik dari segi indexing hingga visibilitasnya di Search Engine Result Page alias hasil pencarian.

Kesalahan Umum Penggunaan Internal Link

1. Menggunakan terlalu banyak internal link

Internal link memang sangat berguna baik bagi pembaca maupun bot mesin pencari. Namun, sesuatu yang berlebihan tidak baik, termasuk internal link.

Internal link yang berlebihan dapat membuat baik pembaca ataupun bot mesin pencari kebingungan dalam menentukan link mana yang penting.

2. Atribut nofollow pada internal link

Berbeda dengan eksternal link, internal link tidak perlu diberi atribut rel=nofollow agar bot mesin pencari tahu bahwa halaman atau artikel tersebut penting. Jika Anda menggunakan Content Management System WordPress, Anda bisa mengatur hal ini secara mudah dengan plugin.

Berikut tampilan pengaturan jika menggunakan plugin RankMath SEO di WordPress:

cara mengatur atribut follow dan nofollow link di rankmath seo wordpress

Sebagaimana gambar di atas, pastikan Anda tidak menceklist rel=nofollow saat menyematkan internal link.

Demikian pembahasan mengenai internal link. Meskipun terlihat sepele, peran dari internal link ini sangat penting, seperti sebagai navigasi pengguna, membantu bot untuk memahami struktur website, hingga membantu untuk meningkatkan traffic website yang dijadikan internal link.

Pembahasan seputar digital marketing tidak akan ada habisnya. Jika Anda ingin membaca tips dan informasinya, yuk kunjungi website Impacta!

Share the Post:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Related Posts