Kupas tuntas masalah marketing bisnis Anda dengan booking Konsultasi GRATIS

Secure Socket Layer (SSL): Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja

Pada dasarnya, SSL adalah teknologi yang diciptakan untuk melindungi informasi pribadi pengguna internet dari akses yang tidak sah. Dengan menggunakan SSL, pengguna dapat merasa lebih aman saat melakukan transaksi online atau mengirim informasi sensitif melalui internet.

SSL bekerja dengan cara mengenkripsi data yang dikirimkan antara perangkat pengguna dan server tujuan. Enkripsi ini dilakukan dengan menggunakan kunci enkripsi yang hanya diketahui oleh server dan perangkat pengguna. Hal ini membuat informasi yang dikirimkan tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berwenang.

Untuk memahami cara kerja SSL dengan lebih baik, bayangkan Anda sedang mengirimkan surat kepada teman Anda. Sebelum mengirimkan surat tersebut, Anda memasukkannya ke dalam amplop dan menutupnya dengan rapat. Amplop tersebut kemudian dikirim melalui pos dan hanya dapat dibuka oleh teman Anda yang memiliki kunci untuk membuka amplop tersebut. Dalam hal ini, amplop adalah data yang dikirimkan, pos adalah internet, dan kunci adalah enkripsi SSL.

Pengertian Secure Socket Layer (SSL)

Secure Socket Layer (SSL) adalah protokol keamanan yang pernah digunakan untuk melindungi transfer data di internet. Ibaratnya, SSL seperti pengawal bersenjata yang mengamankan informasi sensitif saat beraktivitas online, seperti password dan nomor kartu kredit. SSL bekerja dengan mengenkripsi data, mengubahnya menjadi kode rahasia yang tidak bisa dibaca orang lain.

Protokol keamanan Secure Socket Layer (SSL) pertama kali diperkenalkan oleh Netscape pada tahun 1994. Saat itu, internet sedang berkembang pesat dan membutuhkan keamanan untuk pengiriman data melalui web browser dan protokol TCP lainnya. Namun, versi 1.0 dari SSL tidak pernah dirilis karena memiliki kelemahan keamanan yang serius.

Versi resmi pertama SSL, yaitu versi 2.0, baru diluncurkan pada tahun 1995. Selanjutnya, versi final protokol SSL, yakni SSL 3.0, dirilis pada November 1996.

Namun, seiring berjalannya waktu, SSL mulai dianggap tidak lagi aman. Pada tahun 2011, Internet Engineering Task Force (IETF) mengumumkan bahwa SSL versi 2.0 sudah tidak direkomendasikan lagi. Mereka merekomendasikan untuk sepenuhnya meninggalkan SSL v2 karena memiliki beberapa kekurangan keamanan yang signifikan. Beberapa kekurangan tersebut di antaranya:

  • Menggunakan algoritma MD5 untuk verifikasi pesan yang dianggap kurang aman.
  • Kurangnya perlindungan untuk proses “handshake” (negosiasi awal koneksi).
  • Penggunaan kunci yang sama untuk enkripsi dan integritas pesan.
  • Metode penghentian sesi yang mudah dimanfaatkan.

Pada Juni 2015, IETF juga mengumumkan bahwa SSL 3.0 tidak lagi direkomendasikan. Dokumen yang dirilis oleh IETF (RFC 7568) menyatakan bahwa versi TLS mana pun lebih aman daripada semua versi SSL. Selain itu, SSL juga tidak dapat menggunakan fitur-fitur keamanan yang ada di protokol TLS, seperti:

  • Enkripsi terautentikasi dengan data tambahan (Authenticated Encryption with Additional Data – AEAD).
  • Elliptic Curve Diffie-Hellman (ECDH) dan Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA) untuk pertukaran kunci kriptografi yang lebih aman.
  • Tiket sesi tanpa status (stateless session tickets) untuk meningkatkan keamanan sesi.
  • Mode operasi datagram (DTLS) untuk komunikasi yang lebih efisien.
  • Negosiasi protokol lapisan aplikasi.

Dengan berbagai keterbatasan dan alasan keamanan tersebut, SSL akhirnya digantikan oleh protokol penerusnya, yaitu TLS (Transport Layer Security). TLS menawarkan keamanan yang lebih kuat dan fleksibel, menjadikannya standar keamanan yang direkomendasikan saat ini.

Fungsi dari Secure Socket Layer

Di era digital, keamanan data menjadi hal yang krusial. Baik Anda sebagai pemilik website maupun pengunjung, sama-sama ingin memastikan bahwa informasi yang terkirim dan diterima terjaga kerahasiaannya. Di sinilah peran penting sertifikat SSL (Secure Socket Layer).

Sertifikat SSL ibarat gembok digital yang mengunci data Anda, membuatnya aman dari pengintai dan pencuri. Bayangkan Anda bertransaksi online, memasukkan informasi pribadi seperti alamat dan nomor kartu kredit. Tanpa SSL, data tersebut dapat disadap dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Apakah website Anda seperti toko online? Jika ya, sangat penting untuk menambahkan SSL. Berikut ini alasan mengapa Anda harus menambahkannya:

1. Data pelanggan aman

Sertifikat SSL berfungsi seperti penjaga data. Informasi sensitif pelanggan kayak nama, alamat, email, dan nomor kartu kredit akan dienkripsi jadi kode rahasia. 

2. Berjualan online menjadi lebih mudah

Standar keamanan PCI/DSS mewajibkan website yang menerima pembayaran online punya sertifikat SSL. Tanpa hal ini, Anda tidak dapat kerja sama dengan penyedia pembayaran. Sangat merepotkan, bukan?

3. Nama baik website terjaga

Enkripsi akan membuat reputasi brand Anda menjadi lebih kredibel, sehingga pelanggan lebih mempercayai website Anda. 

4. Menaikkan ranking website di Google

Google menyukai website yang aman. Website dengan SSL bisa mendapatkan peringkat atas pada pencarian Google, sehingga pelanggan jadi lebih mudah menemukan website Anda.

5. Dapat menghindari masalah hukum

Kebocoran data pelanggan akibat website yang tidak aman akan membuat Anda terkena masalah hukum. 

Jenis-jenis sertifikat Secure Socket Layer

Sertifikat SSL (Secure Socket Layer) hadir dalam berbagai jenis, masing-masing menawarkan tingkat keamanan dan fitur yang berbeda. Berikut beberapa jenis sertifikat SSL yang umum digunakan:

1. Berdasarkan Validasi

  • Domain Validation (DV): Jenis ini memverifikasi kepemilikan domain, memastikan website Anda benar-benar milik Anda. Cocok untuk website pribadi, blog, dan website informasional.
  • Organization Validation (OV): Selain memverifikasi domain, OV juga memvalidasi identitas organisasi Anda. Cocok untuk website bisnis dan toko online.
  • Extended Validation (EV): Jenis ini menawarkan tingkat keamanan tertinggi dengan memverifikasi identitas organisasi secara menyeluruh. Cocok untuk website yang menangani data sensitif, seperti bank dan lembaga keuangan.

2. Berdasarkan Jumlah Domain yang Dilindungi

  • Single Domain: Melindungi satu domain utama (misalnya, https://kreasiads.com).
  • Wildcard: Melindungi domain utama dan semua subdomainnya (misalnya, https://*.kreasiads.com).
  • Multi-Domain (SAN): Melindungi beberapa domain utama dalam satu sertifikat.

3. Beberapa Jenis Sertifikat SSL Lainnya

  • Unified Communications (UC) Certificates: Digunakan untuk mengamankan komunikasi terpadu, seperti email dan VoIP.
  • Multi-Domain Wildcard: Melindungi beberapa domain utama dan semua subdomainnya dalam satu sertifikat.

Cara kerja Secure Socket Layer

Cara kerja Secure Socket Layer
Cara kerja Secure Socket Layer

Secara kerja dari Secure Socket Layer (SSL) sangat sederhana, berikut rinciannya:

1. Koneksi dimulai

Ketika Anda mengunjungi website dengan SSL, browser Anda dan website tersebut memulai proses komunikasi.

2. Pertukaran kunci

Website mengirimkan salinan sertifikat SSL ke browser Anda. Browser Anda kemudian memverifikasi keabsahan sertifikat tersebut.

3. Enkripsi data

Setelah verifikasi, browser Anda dan website tersebut bertukar kunci rahasia. Kunci ini digunakan untuk mengenkripsi semua data yang Anda kirim dan terima melalui website.

4. Transmisi data aman

Data yang terenkripsi tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berwenang, bahkan jika mereka berhasil mencegatnya.

5. Verifikasi identitas

Sertifikat SSL juga memverifikasi identitas website yang Anda kunjungi. Hal ini memastikan Anda berinteraksi dengan website yang benar dan bukan website palsu yang dibuat untuk menipu Anda.

Penggunaan SSL sangat penting untuk optimasi digital marketing. SSL meningkatkan keamanan data, SEO, konversi, dan penjualan. Hal ini membuat website Anda lebih kompetitif dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan.

Baca juga: Pengertian dan Contoh dari Content Management System (CMS) 

Share the Post:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Related Posts