Di era digital seperti sekarang, keamanan website jadi hal yang wajib diperhatikan, terutama di Indonesia. Sepanjang 2024, ancaman serangan siber makin beragam—mulai dari peretasan, pencurian data, hingga serangan yang membuat website mati total (DDoS). Menurut laporan resmi, kasus serangan siber di Indonesia naik lebih dari 40% dibanding tahun sebelumnya.
Ini terjadi karena makin banyak bisnis yang go digital, tapi belum semua paham cara melindungi website melalui web security sangat penting. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Apa itu Web Security?
Keamanan website (web security) adalah cara kita melindungi situs dari ancaman seperti peretas, malware, atau kebocoran data. Ini mencakup berbagai langkah, seperti mengamankan server, mengenkripsi data, dan memblokir teknik serangan seperti SQL Injection (menyusup lewat database) atau XSS (menyisipkan kode jahat di halaman web).
Gambar: Data kerentanan keamanan website semester 2 pada 2024 (awanpintar.id)
Bagi yang belum paham teknis, bayangkan website seperti rumah. Kalau rumah punya pagar tinggi, CCTV, dan kunci berkualitas, website juga perlu “pagar digital” seperti firewall, sertifikat SSL (gembok hijau di URL), dan sistem login dua langkah. Tujuannya sama: mencegah penjahat masuk!
Kenapa Web Security Penting?
Website yang tidak aman bisa merugikan dalam banyak hal, di antaranya:
- Keuangan: Data pelanggan atau transaksi bisa dicuri, menyebabkan kerugian uang.
- Reputasi: Jika website diretas dan dipenuhi konten berbahaya, kepercayaan pelanggan hancur.
- Dampak Pemasaran: Google bisa menandai website Anda sebagai “tidak aman”, sehingga ranking di pencarian turun dan traffic berkurang.
- Hilang Pelanggan: Orang akan takut bertransaksi jika tahu website pernah diretas.
Jika sebuah website tidak memiliki keamanan dampaknya akan sangat berbahaya. Berikut beberapa kasus yang pernah terjadi pada website-website ternama:
- Kebocoran Data Tokopedia (2020): Info 91 juta pengguna bocor, termasuk nama dan email.
- Peretasan Bank Syariah Indonesia (2023): Website bank sempat down, nasabah panik dan kepercayaan menurun.
- Toko Online Kena DDoS: Banyak UMKM kehilangan pendapatan karena website mereka tidak bisa diakses berhari-hari akibat serangan DDoS.
9 Serangan yang Umum Terjadi jika Web Security Lemah
Jika sebuah website tidak memiliki keamanan web (web security), maka sangat rentan terhadap berbagai jenis serangan siber. Berikut beberapa serangan yang sering terjadi:
- SQL Injection (SQLi)
Penyerang menyisipkan kode SQL berbahaya ke dalam input pengguna, sehingga dapat mengakses, mengubah, atau menghapus database. - Cross-Site Scripting (XSS)
Menyisipkan skrip berbahaya ke dalam halaman web untuk mencuri data pengguna atau melakukan tindakan atas nama korban. - Cross-Site Request Forgery (CSRF)
Menipu pengguna agar melakukan tindakan yang tidak diinginkan, seperti mengubah kata sandi atau melakukan transaksi tanpa izin. - Brute Force Attack
Percobaan login berulang dengan berbagai kombinasi username dan password hingga menemukan yang benar. - DDoS (Distributed Denial of Service)
Menyerang server dengan lalu lintas berlebihan hingga website menjadi lambat atau tidak bisa diakses. - Man-in-the-Middle (MitM) Attack
Penyerang menyadap komunikasi antara pengguna dan server untuk mencuri data sensitif, seperti kredensial login. - Path Traversal Attack
Mengeksploitasi kelemahan dalam sistem file server untuk mengakses direktori atau file yang tidak seharusnya bisa diakses. - Phishing
Mengelabui pengguna agar memberikan informasi pribadi dengan tampilan web yang menyerupai situs asli. - Malware Injection
Menyisipkan perangkat lunak berbahaya ke dalam website untuk mencuri data atau mengendalikan sistem.
Untuk menghindari serangan ini, penting untuk menerapkan keamanan web seperti enkripsi SSL/TLS, validasi input, firewall, dan sistem deteksi intrusi (Intrusion Detection System – IDS)
Tips Praktis dan Tools untuk Mengamankan Website
Terdapat beberapa langkah penting agar website Anda terhindar dari serangan, lakukan hal-hal berikut:
- Pasang SSL/TLS: Aktifkan sertifikat SSL agar data pengguna enkripsi (URL-nya ada gembok hijau).
- Update Rutin: Selalu perbarui CMS (misalnya WordPress), plugin, dan sistem server.
- Gunakan Password Kuat: Kombinasikan huruf, angka, dan simbol. Tambahkan verifikasi dua langkah (2FA).
- Backup Data: Simpan cadangan data di tempat terpisah (cloud/lokal) untuk antisipasi serangan.
- Pasang Firewall: Tools seperti Cloudflare bisa memblokir lalu lintas mencurigakan sebelum masuk ke website.
- Batasi Akses Admin: Jangan berikan hak admin ke terlalu banyak orang.
- Tes Keamanan: Lakukan uji penetrasi (pentesting) untuk cari celah keamanan.
Rekomendasi Tools Web Security
Bermacam-macam tools web security yang bisa Anda gunakan, mulai dari yang gratis hingga berbayar, ini rekomendasi terbaiknya:
Tools Web Security Gratis:
- Cloudflare (anti DDoS)
- Let’s Encrypt (SSL gratis)
- Sucuri SiteCheck (cek malware).
Tools Web Security Berbayar:
- Wordfence Premium (keamanan WordPress),
- Sucuri Firewall (proteksi cloud).
Tools Web Security Open Source:
- ModSecurity (firewall untuk server).
- Fail2Ban (blokir serangan brute force).
Baca Juga: Mengenal DevOps – Pengertian, Tujuan, dan Cara Menerapkannya
Di tengah maraknya serangan siber, keamanan website (web security) bukan pilihan, tapi keharusan. Mulai dari langkah sederhana seperti pasang SSL hingga investasi tools profesional, semua upaya ini akan melindungi bisnis Anda dari kerugian finansial, kehilangan pelanggan, atau rusaknya reputasi brand.
Ingat, mencegah lebih baik daripada mengatasi setelah serangan terjadi. Yuk, amankan website sekarang juga!
Jika Anda membutuhkan jasa membuat dan mengoptimasi website, Impacta jawabannya. Rekomendasi terbaik dari konsultan kami, membuat website Anda tidak hanya berfungsi, namun juga sesuai dengan bisnis Anda, sehingga lebih mudah ditemukan dan relevan dengan target market Anda.
Tunggu apa lagi? Buruan konsultasi gratis di Impacta sekarang!