Creative Campaign yang efektif menjadi hal yang penting bagi beberapa perusahaan sebagai upaya memasarkan atau menjual, mengenalkan suatu brand atau produk, hingga membangun citra perusahaan agar mudah diketahui dan diingat oleh kalangan masyarakat.
Hal ini karena penggunaan Creative Campaign dalam bentuk digital dapat memberikan dampak yang efektif dalam menciptakan profit perusahaan. Lantas bagaimana sih cara membangun creative campaign yang efektif?
Gambar: Creative Campaign yang Efektif
Apa itu Creative Campaign?
Sebelum mengetahui bagaimana cara membangun creative campaign yang efektif, alangkah baiknya kita ketahui dulu apa itu campaign dan creative campaign. Campaign dalam bahasa Indonesia berarti kampanye yang merupakan kegiatan memasarkan dan mempromosikan barang atau jasa melalui berbagai jenis media.
Campaign disebut sebagai upaya yang terorganisir untuk mencapai tujuan bisnis atau perusahaan secara spesifik seperti untuk meningkatkan brand awareness atau mengumpulkan feedback dari konsumen.
Berangkat dari definisi campaign tersebut lalu munculah istilah Creative Campaign, yang merupakan sebuah kampanye yang dilakukan dengan berbagai inovasi serta memunculkan kreativitas di dalamnya, yang mampu menciptakan sebuah action dari masyarakat atau audience.
Dengan begitu, mereka diharapkan akan selalu dapat mengingat bentuk kampanye dan brand yang menggalakkan kegiatan campaign tersebut.
Di zaman kita sekarang, media yang digunakan dalam melakukan campaign sudah sangat banyak dan beragam. Terutama untuk media online, di mana masing-masing masyarakat saat ini sudah memiliki alat elektronik khususnya smartphone yang mampu menampung berbagai platform campaign seperti sosial media, website dan lain sebagainya.
Hal ini tentunya semakin memudahkan bagi para pelaku creative campaign dalam menuangkan ide kreatifnya dalam mengkampanyekan sebuah brand atau produk mereka.
Jenis Jenis Creative Campaign
Ahrefs telah mengelompokkan beberapa jenis creative campaign, di antaranya:
1. SEO Campaign
Jenis campaign ini bertujuan untuk meningkatkan ranking website sebuah produk atau brand pada search engine. Ketika suatu website tersebut dapat berada pada ranking teratas pada search engine, maka hal ini juga akan menambah potensi kenaikan traffic organic, brand awareness, leads hingga conversions
2. Product Marketing Campaign
Product Marketing Campaign biasanya digunakan perusahaan untuk memperkenalkan produk atau brand ke pasar. Marketing Campaign menjadi salah satu langkah terpenting dalam product life cycle, karena berhasil atau tidaknya strategi marketing campaign yang digunakan berpengaruh terhadap penjualan.
3. Brand Awareness Campaign
Campaign ini dijalankan saat perusahaan atau bisnis menginginkan agar brand atau produknya lebih dikenal luas oleh masyarakat. Semakin luas sebuah brand tersebut dikenal dan diingat oleh masyarakat maka juga akan meningkatkan potensi brand tersebut digunakan atau dikonsumsi oleh customer.
Brand Awareness Campaign selain untuk meciptakan conversion, juga bertujuan untuk menambah citra positif pada customer, serta dapat membangkitkan keterikatan emosional dan kognitif pada brand tersebut.
4. Social Media Campaign
Social Media Campaign pada prakteknya memanfaatkan platform media sosial untuk menjangkau target audiens. Platform media sosial memungkinkan sebuah bisnis dapat berinteraksi langsung dengan target pasar mereka secara intens/kontinyu, efektif dan efisien tempat hingga biaya.
Campaign ini selain cocok digunakan untuk membangun brand awareness yang lebih luas juga baik untuk menghasilkan traffic, mendorong engagement/delight, hingga menambah revenue.
Baca Juga: Social Media Marketing. Strategi dan Keterampilan Utama
5. Public Relation Campaign
Campaign hubungan masyarakat ini bertujuan untuk mengelola komunikasi dan menyenangkan masyarakat (to delight), agar bisnis kita tetap mendapat citra positif dari media ataupun customer. PR campaign ini biasanya berupa dengan cara menyampaikan manfaat dan bagaimana produk tersebut dapat menjawab permasalahan audiens.
Melalui hal tersebut akan memberikan nilai tambah sebuah produk, membangun brand image, mendapatkan perhatian media, hingga mempromosikan gagasan penting.
6. Sales Promotion Campaign
Campaign ini bertujuan untuk menarik permintaan sebuah produk/layanan. Sales Promotion Campaign merupakan jenis campaign jangka pendek karena hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja. Contoh dari campaign ini biasanya berupa pemberian diskon, penawaran khusus/spesial, pemberian obral, kupon dan lain sebagainya.
7. Email Marketing Campaign
Seperti namanya, jenis campaign ini dilakukan dengan cara menyebarluaskan kampanye melalui media e-mail. Campaign dikirimkan kepada target audiens yang bisa berisi diskon atau penawaran khusus, promosi produk baru, manfaat produk dan informasi lainnya.
8. 360 Marketing Campaign
Jenis campaign ini menggunakan satu pesan atau informasi yang sama pada berbagai channel atau media yang digunakan dalam memasarkan produk/layanan baik secara online/digital hingga offline/konvensional. Cara yang dilakukan ini akan menambah jangkauan audiens, sehingga akan meningkatkan kesempatan potential client untuk membeli atau menggunakan produk/layanan.
Dengan adanya beberapa media dan jenis campaign yang semakin mudah dan efisien tersebut, lantas apakah cukup menjamin sebuah produk atau bisnis berhasil menerapkan strategi campaign yang efektif? Atau apakah strategi creative campaign mereka akan selalu menang, dalam artian berhasil mencapai target dan goals utama dari diadakannya aksi campaign?
Mengapa Creative Campaign yang Efektif itu Penting?
Creative Campaign yang diciptakan dan diterapkan tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan closing/revenue, lebih jauh dari pada itu, hal ini juga akan berpengaruh pada keyakinan, loyalitas, serta kecintaan calon konsumen pada produk yang kita tawarkan. Dengan begitu prestige dari konsumen akan muncul ketika membeli atau menggunakan produk tersebut.
Hal ini sebagai tanda bahwa brand/produk/layanan yang telah dikampanyekan selain dikenal, juga berhasil dikenang, diingat, serta dianggap memiliki daya keterikatan emosional yang melekat di benak konsumen, sehingga akan meningkatkan value, harga, serta citra baik produk/layanan tersebut. Adapun beberapa manfaat menggunakan Creative Campaign di antaranya:
1. Membangun Brand Awareness
Melalui campaign, visibilitas dari produk/layanan yang ditawarkan tentu akan meningkat. Dengan platform serta format yang disusun dan dikonsep dengan tepat, maka akan memungkinkan Anda untuk melakukan pendekatan dengan konsumen, agar mereka lebih dekat dan mengenal brand.
2. Promosi Produk atau Layanan Baru
Dengan melakukan Creative Campaign sebelum adanya peluncuran produk, akan membuat konsumen atau target pasar telah mengantisipasi adanya launching produk baru. Hal itu membuat ketika produk sudah diluncurkan, konsumen sudah siap dan lebih berkenan untuk segera membeli atau menggunakannya.
3. Menarik dan Menjangkau Lebih Banyak Konsumen
Creative Campaign bertujuan untuk meyakinkan calon konsumen bahwa produk dan layanan yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik. Ketika campaign tersebut dijalankan dalam waktu yang relatif panjang, maka tidak menutup kemungkinan produk/layanan Anda menjadi Top of Mind dan lebih dipercaya. Dengan begitu strategi creative campaign Anda berhasil membuat bisnis memperoleh lebih banyak pelanggan.
4. Meningkatkan Loyalitas Konsumen
Creative Campaign yang dilakukan secara kontinyu akan meningkatkan jumlah konsumen. Jika kualitas sebuah produk atau layanan yang Anda kampanyekan memang terbukti berkualitas, membuat pelanggan puas serta menjawab kebutuhan/permasalahannya, maka juga akan berdampak pada meningkatnya kepercayaan mereka terhadap produk/brand Anda.
Tidak hanya itu, selain bertambahnya pelanggan, adanya retention (pembelian berulang) juga akan bertambah karena loyalitas konsumen sudah terbentuk.
Baca Juga: Marketing Mix 9P: Strategi Pemasaran Efektif dan Contohnya
Bagaimana Cara untuk Membangun Creative Campaign yang Efektif?
Berangkat dari rendahnya efektivitas pemasangan iklan atau campaign, Frisca, et al., 2011, menyebutkan bahwa hanya sebesar 3% audience yang memutuskan untuk membeli produk campaign/iklan, sedangkan 97% audience memutuskan untuk tidak membeli produk yang telah diiklankan. Penelitian ini tentu mengarah pada kasus general, di mana mungkin beberapa brand/produk menghasilkan perbedaan persentase.
Dari kasus tersebut banyak hal dapat terjadi menjadi faktor penyebabnya, salah satunya adalah strategi campaign yang kurang efektif. Oleh karenanya untuk menciptakan konsep atau strategi campaign yang akan diterapkan pada sebuah bisnis memerlukan kreativitas dari penciptanya.
Melalui strategi Growth Hacking menuntut kita untuk selalu berpikir kreatif dalam melakukan campaign, karena ini akan berkorelasi dengan cara hacking yang efektif dalam meningkatkan revenue, yang salah satunya melalui funnel Awareness.
Adapun beberapa hal penting dalam membangun Creative Campaign yang efektif di antaranya:
1. Adanya Product Market Fit (PMF)
Creative Campaign yang baik adalah campaign yang dapat menjawab kebutuhan atau permasalahan audiens. Maka hal pertama yang menjadi kunci paling penting adalah adanya Product Market Fit (PMF). Tanpa adanya PMF, campaign sekreatif dan semenarik apapun tidak akan berhasil membuat audiens melakukan CTA yang kita galakkan.
Hal ini membuat reaksi audiens hanya sebatas “Wah menarik nih!”, atau “Wah asik/gokil nih!”, melainkan sudah pada tahap “Eh beneran nih?”, atau “Apa iya? Coba aja kali ya”, atau “Cocok banget nih buat aku!”. Artinya campaign yang kita lakukan tidak hanya membuat audiens tertarik atau mengenal produk/brand kita, lebih dari itu, audiens sudah merasa membutuhkan produk/brand yang kita kampanyekan.
Kasus tersebut tentunya kembali pada tujuan campaign yang dilakukan, bisa untuk mendatangkan revenue, atau memang hanya untuk meningkatkan awareness.
Baca Juga: Apa Itu Content Market Fit? Penjelasan dan Cara Membuatnya
2. Tentukan Goals Campaign
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa tujuan diadakannya campaign berbeda-beda. Maka mulai tentukan dan targetkan dulu goals dari campaign-mu. Ada yang dibagikan untuk membuat orang lain merasakan emosi yang sama, menginvestasikan memory, atau dibagikan untuk menciptakan immediate action.
Berangkat dari tujuan tersebut, tentunya juga akan menciptakan reaksi audiens yang berbeda, yakni untuk membuat orang mengenal atau suka dengan campaign kita, membuat orang lain merasa perlu untuk mengingatnya sehingga bisa mereka gunakan di kemudian hari, atau untuk membuat orang ingin segera membeli atau menggunakannya.
3. Live Like Your Audience
Yang menjadi pertanyaan terpenting saat akan menjalankan campaign adalah bagaimana perilaku audiens, mengapa mereka membutuhkan campaign kita, dan kira-kira bagaimana reaksi mereka terhadap produk/brand kita. Untuk bisa menjawabnya tentu dengan menjadi audiens itu sendiri dan mencari tahu experiences apa yang mereka dapatkan, sehingga kita bisa menentukan dan mengetahui bentuk campaign kita nantinya akan seperti apa.
Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa, campaign yang baik bukan hanya persoalan bagaimana visual, cerita, bentuk atau tulisannya, melainkan produknya. Pastikan produk tersebut memiliki value yang dapat memenuhi dan menjawab persoalan/permasalahan audiens. Untuk memecahkan hal tersebut, Anda bisa memetakannya menggunakan Design Thinking atau Value Proposition Canvas.
4. Petakan Unique Selling Proposition (USP)
Tidak hanya sekedar menjawab kebutuhan audiens, untuk membuat mereka melakukan immediate action, pastikan produk/brand yang kita kampanyekan telah memiliki USP, yang mana menjadi faktor penting yang harus dimiliki agar brand/produk kita bisa lebih menonjol dari kompetitor.
Pada dunia campaign, jangan beranggapan bahwa campaign kita lah yang paling unggul, banyak kompetitor lain yang juga sama-sama menggunakan strategi creative campaign serta sama-sama mengunggulkan produknya.
Lantas solusinya adalah jangan membuat audiens merasa, “Lah ini mah juga sama kaya yang biasa aku pakai” atau “Kayanya produk yang aku pakai lebih lengkap/mudah deh”. Itulah mengapa memetakan USP itu penting untuk mengetahui keunikan dari produk/brand-mu yang tidak dimiliki oleh kompetitor, dan pastikan juga hal tersebut masih menjawab kebutuhan/permasalahan audiens.
5. Petakan Customer Experience
Customer experience (CX) adalah kesan pelanggan terhadap suatu merek dari waktu ke waktu. CX ini merupakan hasil dari beberapa interaksi yang pelanggan lakukan dengan bisnis Anda di berbagai tim dan titik interaksi.
Menyediakan pengalaman terpadu bagi semua pelanggan di semua interaksi mereka dengan merek Anda merupakan cara paling efektif untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, membuat bisnis Anda unggul dari pesaing, dan mendorong pembelian berulang.
Berdasarkan pada pemetaan customer experience (CX) yang tepat dan terarah, maka juga telah diketahui analisa media campaign yang terjangkau, channel campaign yang crusial untuk digunakan, hingga strategi campaign ke depan terkait hasil review customer.
Buat cara agar produk Anda bisa dicoba/dikonsumsi/dipakai dahulu oleh konsumen yang potensial. Atau bisa dibilang, ciptakanlah panggung untuk produk tersebut pada kustomer yang potensial agar bisa menunjukan kualitas langsung pada audience yang lebih luas. Berangkat dari potential customer ke mass market, maka tidak berselang lama, produk tersebut berhasil menjual produknya sendiri, dalam artian awareness dan loyalitas pelanggan sudah semakin meningkat.
6. Make a Prove not Promise Statement
Yang menjadi kendala terbesar dalam dunia iklan/campaign adalah membuat orang percaya dengan statement campaign kita. Orang bisa saja mudah tertarik atau suka dengan apa yang telah kita kampanyekan, namun apakah semudah itu mereka percaya sehingga berniat untuk segera membuktikan?
Dalam hal ini kreativitas harus dimunculkan, banyak cara campaign yang dapat dilakukan untuk menunjukkan bukti bukan sekedar janji. Berangkat dari pemetaan produk, strategi atau ide creative campaign, serta target market yang sudah sesuai, maka akan melahirkan prove statement yang lebih baik daripada hanya sekedar promosi.
Kesimpulan
Itu dia beberapa paparan terkait creative campaign dan bagaimana cara efektif untuk membangunnya. Dapat kita ketahui bahwa kreativitas tidak melulu pada persoalan output atau bentuk campaign yang kita hasilkan, namun juga soal cara atau strategi efektif dalam membangunnya.
Begitu juga dengan kreativitas itu sendiri, menjadi kreatif bukan hanya soal menemukan suatu hal yang baru atau berbeda. Rata-rata kreativitas muncul karena sesuatu yang sudah ada.
Sebagai manusia kita bisa melihat, mendengar atau bahkan merasakannya. Dari sini kita dapat memperbanyak mencari referensi, mempelajari, mengevaluasi dan mengembangkannya menjadi ide kreatif, yang dapat meng-hacking atau mempercepat pencapaian goals.
Bagaimana ingin mengimplementasikan kekuatan digital marketing dan creative campaign untuk meningkatkan jangkauan bisnis Anda?
Yuk berkonsultasi langsung dengan para pakar teknologi, content creative dan data khususnya pada bidang digital marketing hanya di Impacta. Kami siap membantu bisnis Anda bekembang pesat dengan cara yang tepat dan hemat!
Baca juga: Mengukur Keberhasilan Creative Campaign: Metrik dan Analisis yang Harus Diperhatikan