Setiap sosial media memiliki sistem algoritmanya tersendiri, seperti Youtube, Instagram, dan Twitter. Bagaimana dengan search engine, seperti Google? Mengingat Google bukanlah sosial media, melainkan salah satu search engine yang sering digunakan oleh banyak orang.
Faktanya, Google memiliki juga sistem algoritma seperti sosial media yang telah disebutkan. Apa aja sih?
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini penjelasan tentang algoritma dari Google.
Pengertian dari Algoritma Google
Algoritma Google adalah sebuah sistem kompleks dari Google yang digunakan untuk memberi ranking halaman website dalam hasil pencariannya. Algoritma ini mempertimbangkan ratusan faktor untuk menentukan relevansi dan kualitas konten sebagai respons terhadap permintaan pencarian.
Jenis-jenis Algoritma Google
Google telah mengembangkan banyak algoritma selama bertahun-tahun untuk meningkatkan kualitas dan relevansi hasil penelusuran. Berikut ini adalah beberapa jenis algoritma Google:
1. PageRank
PageRank menjadi salah satu algoritma pertama dan paling terkenal yang digunakan oleh Google untuk memberi ranking halaman website dalam hasil pencarian. Dirilis pada tahun 1998, PageRank berfokus pada kuantitas dan kualitas tautan yang mengarah ke halaman website.
2. Panda
Algoritma Panda dirilis pada tahun 2011 dan berfokus pada peningkatan kualitas hasil pencarian dengan menurunkan peringkat website yang berkualitas rendah. Algoritma ini menargetkan thin content, duplicate content, dan konten dengan kualitas rendah atau umumnya disebut dengan content farm untuk diturunkan peringkatnya.
3. Penguin
Algoritma Penguin dari Google rilis pada tahun 2012 dan menargetkan website yang menggunakan web spam dan link-building untuk memanipulasi ranking di search engine.
4. Hummingbird
Hummingbird pertama kali diperkenalkan pada bulan Agustus 2013, tetapi baru disahkan bulan September 2013. Algoritma Hummingbird dirancang untuk memahami tujuan dari kueri penelusuran pada search engine.
Berdasarkan Search Engine Journal, Google mendeskripsikan Hummingbird sebagai pembaruan (update) terbesar sejak tahun 2001 karena dilakukannya penulisan ulang algoritma inti (core algorithm). Terlepas hal tersebut, dampak dari pembaruan algoritma ini cenderung perlahan-lahan, sehingga kemungkinan dampaknya tidak begitu diperhatikan oleh banyak orang.
5. Pigeon
Algoritma Pigeon dirilis pada 24 Juli 2014, bertujuan untuk meningkatkan relevansi dan keakuratan hasil pencarian lokal (local search). Terjadi perubahan pada tampilan local pack pada update algoritma Pigeon.
6. Mobilegeddon
Algoritma Mobilegeddon atau Mobile-Friendly-Update dirilis pada tanggal 21 April 2015. Update algoritma ini bertujuan untuk meningkatkan user experience dengan memberikan preferensi ke website yang mobile-friendly ketika melakukan pencarian melalui search engine perangkat seluler. Dengan demikian, ketika akan membuat website pastikan memiliki desain yang responsif.
7. RankBrain
Dirilis pada tahun 2015, algoritma RankBrain merupakan pengembangan dari Hummingbird. Algoritma ini berupa sistem yang mana membantu Google lebih memahami maksud di balik kueri penelusuran, terutama yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Tujuannya adalah memberikan hasil penelusuran yang lebih relevan dengan menginterpretasikan makna dan konteks kata-kata yang digunakan dalam kueri
Apakah Algoritma dari Google berpengaruh terhadap performa SEO website?
Algoritma Google berpengaruh terhadap performa SEO website, tetapi tidak keseluruhan website mengalaminya. Hal ini disebabkan oleh website yang tidak melanggar pedoman dari Google, sehingga tidak mengalami dampak dari pembaruan tersebut. Namun, bisa saja terkena dampaknya tetapi sangat sedikit, bahkan tidak terlihat.
Perlu Anda ketahui bahwa Google selalu melakukan pembaruan algoritma. Untuk mengetahuinya, Anda bisa cek melalui Google Search Status Dashboard. Kemudian analisis apakah pembaruan dari Google berdampak ke traffic atau ranking website Anda. Jika terjadi, segera analisis kembali dan tentukan strategi sebagai cara untuk memulihkan dari dampaknya.
Sebenarnya, perlukah Anda harus khawatir terhadap perubahan algoritma oleh Google?
Tidak perlu, jika Anda selama website Anda tidak melanggar pedoman Google apapun. Anda cukup memanfaatkan perubahan algoritma sebagai evaluasi strategi selanjutnya, seperti membuat konten yang berkualitas, melakukan praktek SEO sesuai dengan aturan Google, meningkatkan user experience (UX), audit website maupun konten, dan optimasi konten secara berkelanjutan.
Demikianlah pembahasan seputar algoritma Google dan pengaruhnya terhadap SEO website. Semoga bermanfaat!
Baca juga: SEO Marketing: 7 Strategi Meningkatkan Peringkat Web dan Traffic