Ketika sedang mencari sesuatu di mesin pencari, Anda akan mengetikkan 3 – 5 kata yang berhubungan dengan hal tersebut. Misalnya, Anda mencari tutorial untuk membuat es kopi, Anda akan mengetikkan “cara membuat es kopi paling enak”. Hasilnya Anda akan menemukan berbagai macam cara untuk membuat es kopi yang enak.
Nah, apa yang Anda ketik tersebut adalah contoh dari long tail keyword. Sebenarnya, apa itu long tail keyword? Bagaimana cara mencarinya? Simak penjelasan artikel berikut ini agar Anda mudah memahaminya.
Apa itu long tail keyword?
Long tail keyword adalah keyword (kata kunci) pencarian yang sangat spesifik dan cenderung memiliki search volume yang rendah. Keyword ini seringkali digunakan dalam SEO dan pemasaran online untuk menargetkan topik khusus.
5 Pentingnya long tail keyword dalam strategi SEO
Penggunaan long tail keyword dalam strategi SEO sangat penting. Berikut alasannya:
1. Tingkat persaingan lebih rendah
Long tail keyword biasanya kurang kompetitif dibandingkan short tail keyword. Artinya, lebih mudah bagi situs web Anda untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi dalam hasil pencarian untuk menggunakan keyword satu ini.
2. Relevansi tinggi
Long tail keyword adalah keyword yang sifatnya lebih spesifik dan relevan dengan apa yang pengguna cari. Semakin tinggi relevansi suatu keyword, maka dapat menghasilkan tingkat konversi yang lebih tinggi.
3. Traffic yang tertarget
Dengan mengoptimalkan konten dengan menggunakan long tail keyword, Anda bisa menarik pengunjung ke website Anda, bahkan mungkin saja terkonversi menjadi pelanggan.
4. Konten lebih bervariasi
Long tail keyword menawarkan peluang untuk membuat konten yang lebih beragam (bervariasi). Anda dapat membuat postingan blog, artikel, video, dan materi lain yang menjawab pertanyaan pengguna. Dengan demikian, Anda menunjukkan keahlian dan otoritas sesuai dengan niche Anda.
5. SEO Semantik
Mesin pencari semakin banyak menggunakan analisis semantik untuk memahami maksud pengguna dan relevansi konten. Long tail keyword dapat memberikan konteks dan membantu mesin pencari lebih memahami isi konten Anda.
Cara menemukan long tail keyword
Mencari long tail keyword membutuhkan banyak eksperimen. Berikut ini caranya:
1. Pahami niche Anda
Mulailah dengan mendapatkan pemahaman mendalam tentang niche, industri, atau topik yang ingin Anda targetkan. Ketahui produk, layanan, dan permasalahan yang coba dipecahkan oleh audiens Anda.
2. Lakukan brainstorming ide
Mulailah dengan melakukan brainstorming topik umum dan keyword yang terkait dengan niche Anda. Ini biasanya merupakan keyword yang pendek dan luas serta relevan dengan bisnis Anda. Catatlah keyword apa saja yang Anda dapatkan selama melakukan brainstorming.
3. Gunakan tools untuk melakukan riset keyword
Setelah melakukan brainstorming, lakukan cross-check atau riset untuk mendapatkan keyword baru yang merupakan perluasan dari keyword hasil brainstorming tadi. Anda bisa menggunakan beberapa tools, seperti Google Keyword Planner, SEMrush, Ahrefs, Ubersuggest.
4. Analisislah kompetitor
Setelah melakukan riset keyword, jangan lupa untuk menganalisis kompetitor dari keyword yang akan Anda gunakan. Caranya, kunjungi website kompetitor Anda. Cari dan analisis keyword yang mereka targetkan dengan menggunakan tools yang Anda inginkan.
5. Cobalah untuk menggunakan Google Autocomplete dan Related Search
Selain menggunakan tools yang telah disebutkan, Anda bisa menggunakan Google Autocomplete dan Related Search. Keduanya merupakan fitur dari Google itu sendiri.
Caranya dengan mengetikkan 2 – 4 kata kunci utama yang akan Anda gunakan sebagai long tail keyword pada kolom pencarian. Selanjutnya, Google akan merekomendasikan kata atau frasa lanjutan yang berhubungan dengan kata kunci tadi.
Ketika Anda telah mendapatkan keyword yang diinginkan, buatlah tabel berisi daftar keyword, search volume, keyword difficulty, dan kompetitor siapa saja yang menggunakan keyword tersebut.
Cara menerapkan long tail keyword dalam konten SEO
Berikut cara menerapkan long tail keyword di konten Anda:
1. Pahami user intent
Memahami user intent penting dilakukan sebelum memilih dan menerapkan keyword. Caranya, dengan menganalisis user intent pada setiap keyword. Apa yang dicari oleh audiens saat menggunakan keyword ini? Apakah mereka mencari informasi, melakukan pembelian, atau mencari solusi terhadap suatu masalah?
2. Pilih keyword yang relevan dengan konten Anda
Setelah memahami user intent, pilih keyword yang relevan untuk diletakkan pada konten Anda. Pertimbangkan juga search volume dan kompetitor keyword Anda. Sebab, semakin tinggi volume pencarian dan kompetitor, semakin sedikit pula traffic yang masuk ke website.
3. Letakkan keyword tersebut pada konten Anda
Hindari keyword stuffing, yaitu penggunaan kata kunci yang berlebihan dalam konten Anda. Letakkan keyword pada bagian-bagian konten seperti meta tag (meta title dan meta description), headings (H2, H3, H4, dst), paragraf pertama, isi konten (gunakan keyword secukupnya), dan alt text pada gambar.
Menggunakan long tail keyword ke dalam strategi SEO Anda sangat penting untuk menjangkau audiens yang lebih bertarget, meningkatkan visibilitas website Anda, dan menyediakan konten yang relevan dengan pengguna.
Meskipun penggunaan short tail keyword tetap penting, tidak ada salahnya untuk juga menggunakan long tail keyword sebagai upaya untuk meningkatkan performa website SEO Anda.
Baca juga: Tips Menulis Meta Description untuk Website