Pernahkah Anda mencari sesuatu melalui search engine dan menemukan kata atau frasa yang dipertebal (bold)? Jika pernah, itu tadi adalah contoh dari Latent Semantic Indexing atau LSI.
Banyak orang mengira bahwa LSI menggunakan sinonim, hal tersebut tidak sepenuhnya salah. Nah, agar Anda lebih memahami istilah SEO satu ini, yuk simak penjelasannya melalui artikel berikut.
Apa itu Latent Semantic Indexing dalam SEO?
Latent Semantic Indexing (LSI) adalah teknik yang digunakan dalam SEO untuk membantu mesin pencari seperti Google memahami hubungan antara kata kunci yang digunakan dalam konten web.
Tujuan dari teknik ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konten dan memberikan hasil pencarian yang lebih relevan.
Apakah menggunakan Latent Semantic Indexing itu penting?
Penting, karena strategi ini bisa membantu Anda untuk membantu Anda membuat konten yang lebih relevan dengan mengidentifikasi kata kunci dan frasa terkait. Selain itu, dengan menggunakan LSI, Anda terhindar dari penggunaan kata kunci utama yang berlebihan (keyword stuffing) yang bisa berdampak buruk pada performa SEO website.
Cara kerja Latent Semantic Indexing
Latent Semantic Indexing (LSI) bekerja dengan mengidentifikasi kata kunci terkait atau sinonim dari kata kunci utama dalam sebuah teks. Hal ini membantu mesin pencari untuk memahami konteks dan topik halaman web daripada hanya mengandalkan satu kata kunci.
Dengan kata lain, LSI memungkinkan mesin pencari mengidentifikasi kata kunci terkait yang mungkin relevan dengan suatu halaman, meskipun kata kunci utama tidak disebutkan secara eksplisit.
Dengan mengoptimalkan konten Anda menggunakan LSI, Anda dapat meningkatkan kualitas konten dan membantu mesin pencari mengindeks halaman Anda dengan lebih efektif. Hal ini dapat membantu meningkatkan peringkat laman web Anda dalam hasil penelusuran, karena konten yang lebih relevan cenderung berkinerja lebih baik.
6 Cara mencari LSI keyword
Adanya LSI keyword dapat membantu meningkatkan relevansi konten Anda, yang dapat bermanfaat untuk SEO. Berikut beberapa metode untuk menemukan kata kunci LSI:
1. Google Autocomplete
Google Autocomplete atau yang juga dikenal sebagai “Google Suggest” adalah fitur Google yang menyarankan kueri atau frasa penelusuran saat pengguna mulai mengetik penelusuran mereka di bilah penelusuran.
2. Google Related Search
Google Related Search atau pencarian terkait Google adalah fitur yang muncul di bagian bawah halaman hasil pencarian Google. Ini memberikan saran kata kunci tambahan yang terkait dengan permintaan pencarian yang Anda masukkan.
3. Menggunakan tools
Anda bisa menggunakan tools seperti Ahrefs, SEMrush, atau Ubersuggest untuk mencari Latent Semantic Indexing (LSI).
4. Google Keyword Planner
Google Keyword Planner adalah bagian dari Google Ads yang dirancang bagi pengiklan untuk membantu mereka merencanakan dan mengoptimalkan kampanye iklan berbayar. Meskipun demikian, Anda bisa memanfaatkan Google Keyword Planner untuk mencari LSI keyword.
5. Google Image Tags
Tak hanya menggunakan tools, Anda bisa menggunakan fitur Google Image Tags untuk mencari LSI keyword. Sebab, Google Image Tags mengacu pada label atau deskripsi yang ditetapkan pada gambar di indeks penelusuran gambar Google. Biasanya orang-orang yang mengunggah gambar, mencantumkan keyword pada ALT Text maupun deskripsi pada gambar.
6. Menemukan LSI Keyword pada meta deskripsi
Anda bisa menemukan LSI keyword melalui meta deskripsi yang muncul pada pencarian search engine dengan mengacu pada kata atau frasa yang dipertebal. Selain pada gambar, orang-orang juga mencantumkan keyword pada meta deskripsi.
Di manakah peletakkan LSI keyword yang tepat?
Anda bisa meletakkan LSI keyword yang telah dicari pada bagian berikut, tetapi Anda harus ingat untuk menghindari keyword stuffing.
1. Isi konten
Masukkan LSI keyword ke dalam isi konten Anda (kalimat dan paragraf) dan pastikan semuanya sesuai dengan keterbacaan (readability).
2. Subheadings (H2, H3, H4, dst.)
LSI keyword dapat digunakan dalam subheadings untuk membuat konten yang terorganisir dan terstruktur. subheadings juga memberikan konteks bagi pembaca dan mesin pencari.
3. Anchor Text
Saat menautkan ke halaman lain di situs web Anda atau sumber daya eksternal, gunakan LSI keyword dalam anchor text jika relevan dengan konten yang ditautkan. Ini membantu meningkatkan tautan internal dan navigasi pengguna.
4. Image Alt Text
Jika konten Anda menyertakan gambar, gunakan LSI keyword pada image Alt Text. Sebab hal ini juga bisa meningkatkan performa SEO website Anda.
5. Meta Tags
Gunakan LSI keyword pada meta tag, seperti deskripsi meta, tag judul, dan bahkan URL jika diperlukan. Hal ini dapat meningkatkan rasio CTR dalam hasil pencarian.
6. Bullets, Numbering, Lists
Jika konten Anda menyertakan bullets, numbering, lists (daftar), tambahkan LSI keyword apabila relevan untuk memberikan konteks dan detail tambahan.
7. Kesimpulan atau ringkasan pada konten
Menyertakan LSI keyword dalam kesimpulan atau ringkasan konten Anda, dapat membantu memperkuat topik dan konsep utama yang telah Anda bahas.
8. Metadata and Schema Markup
Dalam beberapa kasus, mungkin bermanfaat menggunakan LSI keyword dalam metadata dan Schema Markup untuk membantu mesin pencari memahami konteks dan struktur konten.
Demikian penjelasan terkait Latent Semantic Indexing keyword (LSI). Penting untuk diingat bahwa search engine seperti Google telah mengembangkan algoritma yang semakin canggih dan cerdas, dan LSI bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi peringkat halaman.
Faktor-faktor seperti kualitas konten, otoritas domain, dan elemen lainnya juga memainkan peran penting dalam peringkat mesin pencari. Oleh karena itu, meskipun LSI bisa menjadi strategi SEO yang jitu, LSI tidak boleh menjadi satu-satunya fokus upaya optimasi SEO.
Baca juga: Checklist dan Panduan Lengkap Optimasi SEO On Page